Senin, 08 Oktober 2012

test psikologi cinta

Test Psikologi Cinta anda

He he he saya iseng aja sih nge test psikologi masih waras ato enggak hohoho xD eeh ternyata hasilnya pas buwanget buat saya "....."
Seruuu hloh :)
Ini aturan mainnya --->
Silahkan Baca Baik-baik dari awal dan ikuti instruksi yang diberikan; Tapi mikirnya jangan lama-lama, apa yang ada di hati aja ! tapi itu bukan berarti asal-asalan loh!!
Psikotest ini diambil dari email internet, diterjemahkan oleh orang tersebut dari bahasa asalnya Jepang. Anda akan menemukan hasil yang mengejutkan. Orang yang memikirkan game ini, konon sesudah membaca mail ini, harapannya dapat terkabul. Pasti Anda terkejut melihat hasilnya!!
Cuma janji dulu!
JANGAN MEMBACA JAWABAN DIBAWAHNYA TERLEBIH DAHULU.
ISI DULU INSTRUKSI YANG DIMINTA.
BACA SATU PARAGRAF DEMI SATU PARAGRAF
Pertama-tama siapkan bolpoint dan kertas.
Waktu memilih nama, anda harus memilih orang yang Anda kenal. Jangan terlalu banyak mikir. Tulislah apa yang ada dikepala kamu.
INGAT! Maju satu paragraf per paragraf.
Kalau kamu membaca kelanjutannya. psikotest ini dianggap gugur.
1. Pertama-tama tulis angka 1 sampai sebelas di kertas kamu secara vertikal (atas ke bawah)
2. Tulis anka yang paling kamu suka (antara 1-11) di sebelah angka No.1 dan No.2 (yang tadi kamu buat).
3. Tulis 2 nama orang (lawan jenis) yang kamu kenal, masing-masing di No.3 dan No.7
4. Tulis 3 nama orang yang kamu kenal dekat di No.4, 5, dan 6. Disini kamu boleh menulis nama orang di keluarga, teman, kenalan. Siapapun Ok. Cuma harus yang kamu kenal.
5. Di No.8, 9, 10, 11 kamu tulis nama judul lagu yang paling kamu sukai saat ini yang berbeda-beda.
Sekali lagi, jika anda mengintip jawabannya terlebih dahulu, Tes ini dianggap GAGAL
Disini jawabannya 
Nah, dibawah ini ada jawaban dari psikotest nya.
Mudah-mudahan cocok jawabannya.
1. kamu harus memberitahu ke orang yang kamu tulis di No.7 tentang psikotest ini.
2. Orang yang kamu tulis di No.3 adalah orang yang kamu cintai.
3. Orang yang kamu tulis di No.7 adalah orang yang kamu suka tapi bertepuk sebelah tangan.
4. Orang yang kamu tulis di No.4 adalah orang yang kamu rasa paling penting bagi kamu.
5. Orang yang kamu tulis di No.5 adalah orang yang paling mengerti kamu.
6. Orang yang kamu tulis di No.6 adalah orang yang membawa keberuntungan pada kamu.
7. Lagu yang kamu tulis di No.8 adalah lagu yang ditujukan untuk orang No.3
8. Lagu yang kamu tulis di No.9 adalah lagu yang ditujukan untuk orang No.7
9. Lagu yang kamu tulis di No.10 adalah lagu yang menuliskan apa yang ada di ati kamu.
10. Terakhir, Lagu yang kamu tulis di No.11 adalah lagu yang menuliskan hidup kamu.
nah,bener khan ......
hehehehehehee
post by nop munandar 

Kamis, 23 Agustus 2012

mengenai saya

hai semuanya ,,salam kenal nama saya nop munandar
trima kasih telah berkunjung di blog saya ......saya harap semua yang saya posting dapat bermanfaat bagi kita semua dan saya secara prbadi.
tidak lupa juga kritik dan saran sangat saya harapkan dari semua pembaca sekalian karena patut kita ketahui bahwa saya dalam penulisan pasti pernah salah ,karena saya buanlah manusia yang sempurna .............
di tunggu yach kritik dan sarannya ........................................................................





www.nopmunandar.com                                                                                             

TIPS MUDAH BIAR GAK SAKIT HATI


9 Cara Sederhana Mengobati Sakit Hati


Tak ada orang yang tidak merasakan sakit setelah putus cinta, terlebih lagi jika kita berada di pihak yang diputuskan kekasih. Untuk beberapa orang, putus cinta bahkan bisa meninggalkan luka mendalam yang sulit hilang dan berlangsung lama.
Putus cinta memang menyakitkan, tapi cobalah untuk tidak terjebak dalam kesedihan berlarut-larut. Dilansir Your Romance Guide, ada sembilan cara yang bisa dilakukan untuk meredakan sakit hati setelah putus cinta:
1. Jangan Bertemu dengan Mantan Kekasih Sementara Waktu
Setelah putus cinta, hindari bertemu atau berhubungan dengan mantan kekasih Anda. Perasaan sayang yang masih ada mungkin mendorong Anda untuk menelepon, mengirim pesan teks atau bertemu dengannya. Tapi tindakan ini justru akan mengingatkan sakitnya putus cinta. Anda harus benar-benar putus hubungan dengan sang mantan, setidaknya untuk beberapa bulan untuk menyembuhkan sakit hati.
2. ‘Nikmati’ Rasa Sakit Itu
Adalah hal yang sangat wajar ketika kita kehilangan seseorang yang dicintai. Saat merasakan sakit, itu berarti sebuah tanda bahwa Anda sedang dalam proses penyembuhan. Menangislah jika Anda ingin menangis, dan berteriaklah jika memang itu bisa membuat perasaan sedikit lega. Rasa sakit setelah putus cinta bisa menginspirasi Anda untuk mengerjakan sesuatu yang lebih baik, yang tidak pernah Anda lakukan sebelumnya.
3. Menyibukkan Diri
Cara terbaik menyembuhkan luka karena putus cinta dan melupakan mantan adalah dengan menyibukkan diri. Anda tidak akan memikirkan mantan kekasih jika tidak memberi kesempatan otak untuk mengingatnya. Cobalah aktif terlibat dalam berbagai kegiatan. Pilih aktifitas yang Anda senangi. Tidak hanya menyegarkan pikiran, banyak beraktifitas juga mengalihkan pikiran Anda dari sang mantan.
4. Curahkan Kesedihan Anda Hanya Kepada Teman Dekat
Boleh saja menceritakan bagaimana sakit hatinya Anda setelah putus cinta. Tapi bukan berarti Anda bisa membicarakannya ke setiap orang yang Anda temui. Bukannya bersimpati, tindakan ini justru bisa membuat teman-teman menjauhi Anda. Bijaklah dalam menyikapi ‘tragedi’ putus cinta Anda. Bicaralah hanya pada teman atau orang yang dekat dengan Anda, cukup mengerti Anda dan mau mendengar setiap keluh kesah. Akan lebih baik lagi jika orang tersebut bisa menenangkan, mencarikan solusi dan mendorong Anda untuk melanjutkan hidup.
5. Tumpahkan Perasaan Anda dalam Tulisan
Menumpahkan semua kekesalan dalam tulisan bisa jadi alternatif lain untuk meredakan sakit hati akibat putus cinta. Keluarkan semua rasa sakit, frustasi dan kemarahan Anda dalam buku harian, secarik kertas atau komputer (tapi jangan menyebarkannya ke grup email atau jejaring sosial). Setelah sembuh dari masa
lalu menyakitkan, Anda bisa membacanya kembali sebagai alat introspeksi untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan pasangan berikutnya.
6. Meditasi
Meditasi adalah salah satu tehnik lama untuk relaksasi dan mengendurkan pikiran yang tegang. Duduklah dengan tenang di dalam kamar, tutup mata, ambil nafas dalam-dalam, dan keluarkan secara perlahan. Sambil relaksasi, Anda bisa menjauhkan hal-hal negatif dari pikiran Anda. Nyalakan lilin aromaterapi dan
musik instrumental untuk menambah perasaan tenang saat relaksasi.
7. Beri Perhatian Pada Keluarga
Orang tua, kakak maupun adik mungkin adalah orang-orang yang berpengaruh besar pada kehidupan Anda. Mereka akan selalu berada di sisi Anda saat senang maupun susah. Saat menjalin hubungan asmara dengan mantan kekasih, mungkin Anda tidak menyediakan banyak waktu untuk keluarga. Inilah saatnya Anda banyak mencurahkan waktu dan berkumpul bersama keluarga. Coba ajak mereka rekreasi, atau sekedar makan malam bersama. Kehangatan keluarga merupakan obat paling manjur untuk
menyembuhkan luka.
8. Fokus pada Karir
Jangan sampai kesedihan mengganggu performa kerja Anda. Mungkin akan sulit berkonsentrasi kerja saat kita didera masalah. Tapi cobalah untuk menjadikan karir sebagai prioritas dalam hidup Anda. Dengan fokus dalam bekerja, tak hanya membantu Anda melupakan sakit hati, tapi juga meningkatkan performa kerja Anda di kantor.
9. Nikmati Kesendirian
Sembuh dari sakit karena putus cinta memang bukan hal mudah. Karena itu, Anda butuh waktu menenangkan diri untuk beberapa lama. Jangan langsung mencoba jalin hubungan baru setelah putus cinta untuk pelarian.
******

Rabu, 08 Agustus 2012

Belajar Bahasa Inggris Mandiri

Kosa kata Dan Perkembangan IntelektualPerkembangan kosa kata tidak bisa disangkal lagi berbanding lurus dengan perkembangan peradaban manusia. Ketika bahasa belum berkembang, manusia berkomunikasi dengan bahasa tubuh dan bahasa isyarat. Bahkan beberapa sumber mengatakan bahwa manusia prasejarah memiliki kemampuan berkomunikasi secara telepati.
Seperti kita lihat, bahasa memiliki beragam aksen, bunyi dan variasi yang sangat beragam di seluruh penjuru dunia ini. Pernahkah Anda berpikir mengapa suatu kata misalnya KURSI, didalam Bahasa Inggris disebut chair, dalam Bahasa Belanda : Stoel, Bahasa Melayu : Kerusi, Bahasa Jerman : Sitz, Bahasa Latin : Sedes. Bunyinya berbeda, tetapi mempunyai arti dan maksud yang sama untuk sebuah benda. Artinya secara tidak kita sadari ada sebuah kesepahaman universal yang menghubungkan semua makhluk, dan diekspresikan dalam bahasa-bahasa yang kita kenal sekarang ini. Bahasa adalah sebuah ekspresi semua makhluk hidup. Bahkan hewanpun memiliki bahasa, karena semua hal di dunia ini sebenarnya terus menerus berkomunikasi satu sama lain mulai dari atom-atom dalam sebuah benda, sel-sel dalam tubuh kita, dan seluruh isi jagad raya ini saling berkomunikasi entah disadari atau tidak.
Kemampuan berbahasa menunjukkan tingkat berpikir sebuah peradaban. Sebuah kemampuan untuk mengekspresikan sebuah pemahaman. Dan ekspresi ini terwujudkan dalam perkembangan kosa kata yang terus bertambah seiring perkembangan sebuah peradaban atau manusia. Semakin seseorang kaya dengan kosa kata, semakin mudah ia mengekspresikan sebuah pemahaman.
Perkembangan ilmu pengetahuan juga diiringi perkembangan kosa kata yang membantu sebuah ilmu pengetahuan menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perkembangan intelektual kita juga dipengaruhi oleh perkembangan kosa kata yang kita miliki.
Apa yang harus Anda lakukan sebagai seorang pembelajar Bahasa Inggris atau seorang pembelajar bahasa apapun ? Hal ini : Bergembiralah ketika Anda menemukan sebuah istilah yang tidak Anda mengerti atau pahami, karena ketika Anda menemukan sebuah kata yang tidak Anda pahami, di situlah terjadi titik kritis perkembangan pengetahuan dan intelektual Anda. Misal anda bertemu dengan kata : STENOSIS...Anda bisa memilih untuk mengabaikannya dan membiarkan kesempatan anda berkembang hilang, atau Anda memilih untuk sedikit repot mencari artinya, baik di kamus atapun di Google. Mulailah menyukai kosa kata baru, dan ketika kebiasaan ini Anda kembangkan, secara perlahan / cepat (tergantung dari kerajinan) pengetahuan Anda akan semakin berkembang, dan dengan semakin banyak kosa kata yang Anda ketahui, semakin banyak hal yang bisa Anda ekspresikan.
Pernah menemui seseorang yang berkata begini : "Saya mengerti tapi saya tidak dapat menjelaskannya atau mengatakannya". Lihat, ada pemahaman. Tapi apa yang bisa mengekspresikan pemahaman tersebut ? KOSA KATA !
Selamat belajar menemukan kosa kata baru, dan bergembiralah untuk setiap penemuan yang Anda dapatkan. Belajar Bahasa Inggris akan lebih menyenangkan dan bukan lagi sebuah beban.

Minggu, 22 April 2012

MENJAGA HATI

oleh Abu Asma Andre pada 24 Januari 2012 pukul 6:52 ·
Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
يَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مّسْلِمُونَ 
 يَآ أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْراً وَنِسَآءً وَاتَّقُوْا اللَّهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْباً
يَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ وَقُولُواْ قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماًً
أما بعد: فإن أصدق الكلام كلام الله وخير الهدي هدي محمد  وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.


Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“(Yaitu) pada hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” ( QS Asy Syu’ara : 88-89 )

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata : " Yaitu pada hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, artinya : harta seseorang tidak akan bisa menjaga diri orang tersebut dari azab Allah subhanahu wa ta'ala, walaupun dia menebusnya dengan emas seluas dan sepenuh bumi. Dan tidak pula anak-anak laki-laki, artinya : tidak pula bisa menghindarkan dirinya dari azab Allah subhanahu wa ta'ala, walaupun dia menebus dirinya dengan semua manusia yang bisa memberikan manfaat kepadanya. Yang bermanfaat pada hari kiamat hanyalah keimanan kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan memurnikan peribadatan hanya untuk-Nya, serta berlepas diri dari kesyirikan dan dari para pelakunya. Oleh karena itu, Allah subhanahu wa ta'ala kemudian berfirman : Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. Yaitu, hati yang terhindar dari kesyirikan dan dari kotoran-kotoran hati.”

Imam Asy Syaukani rahimahullah berkata : “ Harta dan kerabat tidak bisa memberikan manfaat kepada seseorang pada hari kiamat. Yang bisa memberikan manfaat kepadanya hanyalah hati yang selamat. Dan hati yang selamat dan sehat adalah hati seorang mukmin yang sejati.”

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
وَإِنَّ مِنْ شِيعَتِهِ لَإِبْرَاهِيمَ (83) إِذْ جَاءَ رَبَّهُ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“ Ingatlah ketika dia ( Ibrahim ) datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci.” ( QS Ash Shaffat : 84 )

Syaikh Abdurrahman As Sa‘di rahimahullah berkata di dalam tafsirnya : “ Yakni dia datang menghadap Allah subhanahu wa ta'ala dengan membawa hati yang selamat dari kesyirikan, syubhat-syubhat, dan syahwat-syahwat yang bisa menghalanginya dari mengetahui kebenaran dan mengamalkannya. Apabila hati seorang hamba telah selamat dari hal-hal di atas, maka hati tersebut akan terhindar dari segala keburukan-keburukan, dan sebaliknya hati tersebut akan memunculkan kebaikan-kebaikan. Dan di antara bentuk keselamatan hati adalah bahwa ia selamat dari perbuatan menipu daya manusia, serta selamat dari hasad dan dari berbagai bentuk akhlak yang tercela.”

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“ Dan orang-orang yang datang sesudah mereka ( Muhajirin dan Anshar ), mereka berdoa, ‘Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan ada kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. "( QS Al Hasyr : 10 )

Imam Asy Syaukani rahimahullah berkata tentang ayat di atas yang maknanya : " Bahwa yang dimaksud orang-orang yang datang setelah para sahabat adalah semua orang yang mengikuti mereka sampai hari kiamat. Dalam ayat ini Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkan mereka untuk memohon ampunan untuk diri mereka sendiri dan juga untuk para pendahulu mereka yang telah mendahului mereka dalam beriman. Allah subhanahu wa ta'ala juga memerintahkan mereka untuk berdoa kepada-Nya agar dihilangkan dari hati mereka perasaan ghill, yaitu rasa dendam, dongkol, dan dengki terhadap kaum mukminin – dan tentunya yang menduduki peringkat utama dalam golongan kaum mukminin adalah para sahabat karena merekalah generasi paling mulia dari umat ini. "

Syaikh Abdurrahman As Sa‘di rahimahullah berkata : “ Doa ini berlaku secara umum untuk semua kaum mukminin baik dari kalangan sahabat atau umat sebelum sahabat atau generasi-generasi setelah sahabat. Dan ini termasuk di antara keutamaan-keutamaan iman, yaitu bahwa kaum mukminin itu saling memberi manfaat satu sama lain, saling mendoakan satu sama lain. Semua itu karena adanya kebersamaan dalam keimanan yang berimplikasi adanya ikatan ukhuwwah antar mukmin, yang di antara cabangnya adalah saling mendoakan dan saling mencintai antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu, Allah subhanahu wa ta'ala menyebutkan dalam doa tersebut permintaan dihilangkannya rasa ghill dari hati mereka, sedikit ataupun banyak. Apabila sifat ghill tersebut telah hilang dari hati, maka akan muncul sifat yang menjadi lawan dari sifat tersebut, yaitu rasa cinta antara sesama mukmin, saling menolong dan menasehati, serta sifat-sifat terpuji lainnya yang termasuk hak-hak orang mukmin yang harus ditunaikan.”

Hadits - Hadits Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam..

Hadits 1
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ قَالَ كُلُّ مَخْمُومِ الْقَلْبِ صَدُوقِ اللِّسَانِ قَالُوا صَدُوقُ اللِّسَانِ نَعْرِفُهُ فَمَا مَخْمُومُ الْقَلْبِ قَالَ هُوَ التَّقِيُّ النَّقِيُّ لَا إِثْمَ فِيهِ وَلَا بَغْيَ وَلَا غِلَّ وَلَا حَسَدَ
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiallahu 'anhu beliau berkata : “ Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya : " Siapakah orang yang paling utama ? " Beliau shallalahu 'alaihi wa sallam menjawab : " Setiap orang yang bersih hatinya dan benar ucapannya. "

Para sahabat berkata : " Orang yang benar ucapannya telah kami pahami maksudnya. Lantas apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya ? " Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam menjawab : " Dia adalah orang yang bertakwa ( takut ) kepada Allah, yang suci hatinya, tidak ada dosa dan kedurhakaan di dalamnya serta tidak ada pula dendam dan hasad. " ( HR Imam Ibnu Majah no 4216 )

Hadits 2
عَنْ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Dari An Nu‘man bin Basyir radhiallahu 'anhu , dia berkata : “ Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda : "… Ketahuilah sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal darah. Apabila dia baik, maka menjadi baik pula semua anggota tubuhnya. Dan apabila rusak, maka menjadi rusak pula semua anggota tubuhnya. Ketahuilah dia ( segumpal darah ) itu adalah hati. " ( Muttafaq ‘Alaihi )

Hadits 3

Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu beliau berkata : “ Suatu ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam . Tiba-tiba beliau shallalahu 'alaihi wa sallam berkata : " Akan lewat di hadapan kalian saat ini seorang calon penghuni surga." Lalu lewatlah seorang pemuda Anshar dalam keadaan dari jenggotnya menetes sisa-sisa air wudhu dan tangan kirinya menenteng sandal. Pada keesokan harinya, Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda lagi persis sebagaimana sabdanya kemarin, lalu lewatlah pemuda tersebut dengan keadaan persis dengan keadaannya yang kemarin. Dan pada hari yang ketiga Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam mengulang lagi sabdanya seperti sabdanya yang pertama dan pemuda itu pun muncul lagi dengan keadaan seperti keadaannya yang pertama.

Maka, ketika Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam beranjak pergi, Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiallahu 'anhu segera mengikuti pemuda tersebut ( ke rumahnya ), lalu berkata kepadanya : " Sesungguhnya antara aku dan bapakku telah terjadi perselisihan, maka aku bersumpah tidak akan masuk ke rumahnya selama 3 hari. Jika engkau tidak keberatan, aku ingin menumpang padamu selama 3 hari tersebut. " Pemuda tersebut berkata : " Ya, tidak apa-apa. "

Selanjutnya Anas radhiallahu 'anhu berkata : “ Maka Abdullah radhiallahu 'anhu menceritakan bahwa selama 3 hari bersama pemuda tersebut, dia tidak melihatnya melakukan qiyamul lail ( shalat malam ) sedikitpun. Yang dia lakukan hanyalah bertakbir dan berzikir setiap kali dia terjaga dan menggeliat di atas tempat tidurnya sampai dia bangun untuk shalat shubuh. Selain itu, Abdullah radhiallahu 'anhu berkata : " Hanya saja, aku tidak pernah mendengarnya berbicara kecuali yang baik-baik."

Setelah 3 hari berlalu dan hampir saja aku meremehkan amalannya, aku berkata kepadanya : " Wahai hamba Allah, sebenarnya tidak pernah ada pertengkaran antara aku dengan bapakku, dan tidak pula aku menjauhinya. Sebenarnya, aku hanya mendengar Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam berkata tentang engkau tiga kali : " Akan muncul di hadapan kalian saat ini seorang laki-laki calon penghuni surga." Dan ternyata engkaulah yang muncul sebanyak 3 kali itu. Karena itu, aku jadi ingin tinggal bersamamu agar aku bisa melihat apa yang engkau lakukan untuk kemudian aku tiru. Akan tetapi, aku tidak melihat engkau melakukan amalan yang besar. Lantas, amalan apa sebenarnya yang bisa menyampaikan engkau kepada kedudukan sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam ? "

Orang tersebut berkata : " Aku tidak melakukan kecuali apa yang kamu lihat. " Maka ketika aku telah berpaling ( pergi ), dia memanggilku dan berkata : " Sebenarnyalah aku memang tidak melakukan apa-apa selain yang engkau lihat. Hanya saja, selama ini aku tidak pernah merasa dongkol dan dendam kepada seorang pun dari kaum muslimin, serta tidak pernah menyimpan rasa hasad terhadap seorang pun terhadap kebaikan yang telah Allah subhanahu wa ta'ala berikan kepadanya." Maka Abdullah radhiallahu 'anhu berkata : " Inilah amalan yang membuatmu sampai pada derajat tinggi, dan inilah yang tidak mampu kami lakukan. " ( HR Imam Ahmad )

Perkataan Para Salaf

Abu Dujanah radhiallahu 'anhu berkata : “ Tidak ada sebuah amalan yang paling aku yakini bisa memberi manfaat bagiku di akhirat selain dua perkara. Yang pertama, aku tidak pernah berbuat sesuatu yang tidak bermanfaat bagiku. Dan yang kedua, selamatnya hatiku terhadap kaum muslimin.” ( Siyar A ‘lam An Nubala’ 1/243, Imam Adz Dzahabi rahimahullah ).

Sufyan bin Dinar rahimahullah berkata : “Aku berkata kepada Abu Bisyr – dan dia termasuk di antara murid-murid Ali bin Abu Thalib radhiallahu 'anhu – : " Beri tahu kepadaku amalan-amalan orang-orang sebelum kita. " Abu Bisyr berkata : " Mereka sedikit beramal tetapi mendapatkan pahala yang banyak." Aku berkata : " Mengapa bisa demikian ? " Abu Bisyr berkata : " Karena selamatnya ( bersihnya ) hati mereka. " ( Az Zuhud 2/600)

Al Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata : " Tidak akan bisa mengejar kami orang yang mengejar dengan memperbanyak puasa dan shalat, akan tetapi kami hanya bisa dikejar dengan bermurah hati dan selamatnya hati dan memberi nasehat kepada umat.” ( Jami‘ul ‘Ulum Wa Al Hikam 1/225, Imam Ibnu Rajab rahimahullah )

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : “ Jadi, hati adalah ibarat raja bagi anggota tubuh. Anggota tubuh akan melaksanakan apa yang diperintahkan oleh hati dan akan menerima semua arahan - arahan hati. Anggota tubuh tidaklah akan melaksanakan sesuatu kecuali yang berasal dari tujuan dan keinginan hati. Jadi, hati tersebut merupakan penanggung jawab mutlak terhadap anggota tubuh karena seorang pemimpin akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Jika demikian adanya, maka upaya memberi perhatian yang besar terhadap hal-hal yang menyehatkan hati dan meluruskannya merupakan upaya yang terpenting, dan memperhatikan penyakit-penyakit hati serta berusaha untuk mengobatinya merupakan ibadah yang paling besar.” ( Ighatsah Al Lahfan halaman 5, Imam Ibnu Qayyim rahimahullah )

Di tempat yang lain Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata : “ Jenis hati yang ketiga adalah hati yang sakit, yaitu hati yang hidup namun berpenyakit. Dengan begitu, di dalam hati tersebut terdapat dua unsur, di mana unsur yang pertama terkadang mengalahkan yang kedua dan begitu pula sebaliknya. Sedangkan hati sendiri akan mengikuti yang menang di antara keduanya.

Di dalam hati tersebut terdapat perasaan cinta dan iman kepada Allah subhanahu wa ta'ala, ikhlas dan bertawakkal hanya kepada-Nya. Semua itu merupakan unsur kehidupan hati. Namun, di dalam hati tersebut juga terdapat perasaan cinta kepada syahwat, lebih mementingkan syahwat dan berupaya untuk memperturutkannya, dan terdapat pula rasa hasad, sombong, ujub, dan ambisi untuk menjadi orang yang paling unggul, serta bertindak semena-mena di muka bumi dengan kekuasaan yang dimiliki. Semua itu merupakan unsur yang akan membuat diri hancur dan binasa.”

Imam Ibnu Qayyim rahimahullah juga berkata : “ Karena itu, surga tidak bisa dimasuki oleh orang-orang yang berhati kotor, dan tidak pula bisa dimasuki oleh orang yang di hatinya terdapat noda-noda dari kotoran tersebut. Barangsiapa yang berusaha untuk mensucikan hatinya di dunia, lalu menemui Allah subhanahu wa ta'ala ( mati ) dalam keadaan bersih dari najis-najis hati, maka dia akan memasuki surga tanpa penghalang. Adapun tentang orang yang belum membersihkan hatinya selama di dunia, maka jika najis hati tersebut najis murni – seperti hatinya orang-orang kafir –, maka dia tidak bisa masuk surga sama sekali. Dan jika najis tersebut sekadar noda-noda yang mengotori hati, maka dia akan memasuki surga tersebut setelah dia disucikan di dalam neraka dari najis-najis tersebut.”

Imam Ibnu Qudamah rahimahullah berkata : “ Dan ketahuilah bahwasanya Allah subhanahu wa ta'ala apabila menghendaki kebaikan pada seseorang, maka dia akan dibuat mengetahui aibnya. Barangsiapa yang mempunyai mata hati yang tajam, maka tidak akan tersembunyi baginya aib-aib dirinya, dan apabila dia telah mengenali aib-aibnya, maka memungkinkan baginya untuk mengobatinya penyakit-penyakit tersebut. Sayangnya, kebanyakan manusia tidak mengenal aib-aib dirinya sendiri. Mereka bisa melihat kotoran yang ada di mata saudaranya, tetapi tidak bisa melihat anak sapi yang ada di matanya sendiri.”

Di tempat yang lain Imam Ibnu Qudamah rahimahullah berkata : “ Barangsiapa yang mengenal hatinya, maka dia akan mengenal Rabbnya. Sayangnya, kebanyakan manusia tidak mengenali dirinya sendiri. Allah-lah yang menghalangi antara seseorang dengan hatinya, dan penghalang tersebut berupa ketidakmampuan seseorang mengenali hatinya dan terhalangnya dirinya dari mengawasi hatinya, padahal mengenali hati dan sifat-sifatnya adalah merupakan

Penutup

Kita akhiri pembahasan ini dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam :
اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا
" Ya Allah, berikanlah ketakwaan kepada jiwaku dan bersihkanlah ia, karena Engkaulah sebaik-baik zat yang bisa membersihkannya.” ( HR Imam Muslim )

Amin .
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوب

Senin, 09 Januari 2012

HUKUM MENYINGKAT KATA ASS, WR.WB, SWT DAN SAW Diposkan oleh Ummu 'Aliyah di 18:50

Sering kita jumpai di kartu undangan pernikahan, majalah, surat kabar atau tulisan lainnya yang menyingkat SAW, SWT, Ass.wr.wb dari kata-kata Rasulullah SAW, Allah SWT, termasuk salam Ass.wr.wb yang merupakan pujian kepada Allah ( سبحانه وتعالى), shalawat dan salam (صلى ا لله عليه وسلم) jug...a do’a (السلام عليكم), dan bagaimana hukum menyingkat penulisan SAW, SWT, As.wr.wb tersebut, simak fatwa ulama berikut.



Apa hukum masalah ini?
Tidak boleh untuk menyingkat salam secara umum dalam tulisan, sebagaimana tidak boleh pula menyingkat shalawat dan salam atas Nabi kita shallallahu ‘alaihi wasallam. Tidak boleh pula menyingkat yang selain ini dalam pembicaraan. Diterjemahkan dari www.
Bakkah.netFatwa Lajnah Ad-Daimah (Dewan Fatwa Kerajaan Saudi Arabia)
Bolehkah menulis huruf SAW yang maksudnya shalawat (ucapan shallallahu ‘alaihi wasallam). Dan apa alasannya?


Dewan Tetap untuk Penelitian Islam dan Fatwa
Ketua: Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Ibn Abdullaah Ibn Baaz; Anggota: Syaikh ‘Abdur-Razzaaq ‘Afifi; Anggota: Syaikh ‘Abdullaah Ibn Ghudayyaan; Anggota: Syaikh ‘Abdullaah Ibn Qu’ood
(Fataawa al-Lajnah ad-Daa.imah lil-Buhooth al-’Ilmiyyah wal-Iftaa., – Volume 12, Halaman 208, Pertanyaan ke-3 dariFatwa No.5069)
yaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Apa keutamaan bershalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam? Bolehkah kita menyingkat ucapan shalawat tersebut dalam penulisan, misalnya kita tulis Muhammad SAW dengan maksud singkatan dari salallahu ‘alaihi wassalam ?


Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz menjawab:
“Mengucapkan shalawat untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan perkara yang disyariatkan. Di dalamnya terdapat faedah yang banyak. Di antaranya menjalankan perintah Allah, menyepakati Allah Subhanallahu Wa ta’ala dan para malaikat-Nya yang juga bershalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah untuk Nabi dan ucapkanlah salam kepadanya.” (Al-Ahzab: 56)


Faedah lainnya adalah melipat gandakan pahala orang yang bershalawat tersebut, adanya harapan doanya terkabul, dan bershalawat merupakan sebab diperolehnyaberkah dan langgengnya kecintaan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Sebagaimana bershalawat menjadi sebab seorang hamba beroleh hidayah dan hidup hatinya. Semakin banyak seseorang bershalawat kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dan mengingat beliu, akan semakin kental pula kecintaan kepada beliau di dalam hati. Sehingga tidak tersisa di hatinya penentangan terhadap sesuatu pun dari perintahnya dan tidak pula keraguan terhadap apa yang beliau sampaikan.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri telah memberikan anjuran untuk mengucapkan shalawat atas beliau dalam beberapa hadits.

Di antaranya hadits yang diriwayatkan Al-Imam Muslim dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah Radhiallahuanhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Siapa yang bershalawat untukku satu kali maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.”

Dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu juga, disebutkan bahwa Rasululah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan (Dengan tidak dikerjakan shalat sunnah di dalamnya, demikian pula Al-Qur’an tidak dibaca di dalamnya.dan jangan kalian jadikan kuburanku sebagai id (tempat kumpul-kumpul). Bershalawatlah untukku karena shalawat kalian sampai kepadaku di mana pun kalian berada.”
[Diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dan AbuDawud, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud]


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah pula bersabda:
“Terhinalah seorang yang aku (namaku) disebut disisinya namun ia tidak mau bershalawat untukku.”
[HR. At-Tirmidzi, kata Asy-Syaikh Muqbil dalam Ash-Shahihul Musnad Mimma Laisa fish Shahihain, “Hadits hasan gharib.”]
Bershalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam disyariatkan dalam tasyahhud shalat, dalam khutbah, saat berdoa serta beristighfar. Demikian pula setelah adzan, ketika keluar serta masuk masjid, ketika mendengar nama beliau disebut, dan sebagainya.


Perkaranya lebih ditekankan ketika menulis nama beliau dalam kitab, karya tulis, risalah,makalah, atau yang semisalnya berdasarkan dalil yang telah lewat. Ucapan shalawat ini disyariatkan untuk ditulis secara lengkap/sempurna dalam rangka menjalankan perintah Allah Aza Wajallah kepada kita dan agar pembaca mengingat untuk bershalawat ketika melewati tulisan shalawat tersebut. Tidak sepantasnya lafazh shalawat tersebut ditulis dengan singkatan misalnya shad1 islam Fatwa Larangan Penyingkatan Salam dan Shalawat atau slm1islam Fatwa Larangan Penyingkatan Salam dan Shalawat ataupun singkatan-singkatan yang serupa dengannya, yang terkadang digunakan oleh sebagian penulis dan penyusun.


Hal ini jelas menyelisihi perintah Allah Aza Wajallah dalam firman-Nya:
“… bershalawatlah untuk Nabi dan ucapkanlah salam kepadanya.”
Dan juga dengan menyingkat tulisan shalawat tidak akan sempurna maksudnya serta tidak diperoleh keutamaan sebagaimana bila menuliskannya secara sempurna. Terkadang pembaca tidak perhatian dengan singkatan tersebut atau tidak paham maksudnya.

Menyingkat lafazh shalawat ini dibenci oleh para ulama dan mereka memberikan peringatan akan hal ini.
Ibnu Shalah Ibnu Shalah dalam kitabnya ‘Ulumul Hadits yang lebih dikenal dengan Muqqadimah Ibnish Shalah Ibnu Shalah IbnuShalah dalam kitabnya ‘Ulumul Hadits yang lebih dikenal dengan Muqqadimah Ibnish Shalah mengatakan, “(Seorang yangbelajar hadits ataupun ahlul hadits) hendaknya memerhatikan penulisan shalawat dan salam untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bila melewatinya. Janganlah ia bosan memengatakan, “(Seorang yang belajar hadits ataupun ahlul hadits) hendaknya memerhatikan penulisan shalawat dan salam untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bila melewatinya. Janganlah ia bosan menulisnya secara lengkap ketika berulang menyebut Rasulullah.”


Ibnu Shalah juga berkata, “Hendaklah ia menjauhi dua kekurangan dalam penyebutan shalawat tersebut:

Pertama, ia menuliskan lafazh shalawat dengan kurang, hanya meringkasnya dalam dua huruf atau semisalnya.

Kedua, ia menuliskannya dengan makna yang kurang, misalnya ia tidak menuliskan wassalam islam Fatwa Larangan Penyingkatan Salam dan Shalawat
Al-‘Allamah As-Sakhawi Al-‘Allamah As-Sakhawi dalam kitabnya Fathul Mughits Syarhu Alfiyatil Hadits lil ‘Iraqi, menyatakan, “Jauhilah wahai penulis, menuliskan shalawat dengan singkatan, dengan engkau menyingkatnya menjadi duahuruf dan semisalnya, sehingga bentuknya kurang. Sebagaimana hal ini dilakukan oleh orang jahil dari kalangan ajam (non Ara secara umum dan penuntut ilmu yang awam. Mereka singkat lafazh shalawat dengan saw dan shad, Karena penulisannya kurang, berarti pahalanya pun kurang, berbeda dengan orang yang menuliskannya secara lengkap.

As-Suyuthi As-Suyuthi berkata dalam kitabnya Tadribur Rawi fi Syarhi Taqrib An-Nawawi, mengatakan, “Dibenci menyingkat shalawat dan salam dalam penulisan, baik dengan satu atau dua huruf seperti menulisnya dengan slm3, bahkan semestinya ditulis secara lengkap.”

Inilah wasiat saya kepada setiap muslim danpembaca juga penulis, agar mereka mencari yang utama atau afdhal, mencari yang di dalamnya ada tca juga penulis, agar mereka mencari yang utama atau afdhal, mencari yang di dalamnya ada tambahan pahala dan ganjaran, serta menjauhi perkara yang dapatmembatalkan atau menguranginya.”


(Diringkas dari fatwa Asy-Syaikh Ibn Baz yang dimuat dalam Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, 2/396-399)
Sumber: Majalah Asy Syari’ah, Vol. III/No. 36/1428 H/2007, Kategori Fatawa Al-Mar’ah Al-Muslimah, Hal. 89-91.

Hendaknya kita mulai sekarang menulis lengkap tulisan tersebut dan tidak dengan menyingkatnya seperti:
ASS dengan Assalamu'alaikum
SAW dengan Shallalahu ‘alahi wassalam (صلى ا لله عليه وسلم)
SWT dengan Subhanallahu wa Ta’ala ( سبحانه وتعالى)
Ass.wr.wb dengan Assalamu’alaykum Warahmatullahi wabarakaatuh (السلام عليكم)

Wallahu Alam, semoga bermanfaat buat kitasemuanya.

Kamis, 24 November 2011

Ini Dalilnya (11): Benarkah Rasulullah Tidak Khawatir Umatnya Berbuat Syirik?

Kategori: Aqidah


Bahagian Kedua
Dalam bagian ini, kami tidak akan membahas seluruh syubhat yang ada di buku Mana Dalilnya 1, sebab hal itu akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga di samping menjadikan buku ini tebal dan membosankan. Akan tetapi kami hanya menjawab syubhat-syubhat yang kami nilai paling berbahaya dan menyesatkan.
Sekali lagi kami mohon maaf bila ada sebagian tulisan yang agak tajam bagi kalangan tertentu, tujuan kami hanyalah menjelaskan kebenaran yang kami yakini dengan dalil-dalilnya. Dan seperti kata pepatah, “Siapa menebar angin pasti menuai badai“, alias siapa menebar syubhat yang menyesatkan, pasti menuai bantahan yang menyakitkan!
Masalah pertama: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak khawatir umatnya berbuat syirik??
Novel mengatakan bahwa sebenarnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah khawatir umatnya akan menjadi musyrik. Yang beliau khawatirkan adalah kita terlalu mencintai dunia dan berlomba-lomba memperebutkannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنِّي لَسْتُ أَخْشَى عَلَيْكُم أَنْ تُشْرِكُوا وَلَكِنيِّ أَخْشَى عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا أَنْ تَنَافَسُوهَا
“Sesungguhnya aku tidak takut (khawatir) kalian akan menjadi musyrik (menyekutukan Allah sepeninggalku nanti), akan tetapi aku takut (khawatir) kalian akan berlomba-lomba memperebutkan dunia.” (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad) [1].
Saya katakan: Sungguh aneh caranya berdalil … Bagaimana dia bisa berpemahaman seperti ini? Apakah ia hendak mengimani Islam secara parsial, alias mengambil yang cocok dengan seleranya lalu meninggalkan yang tidak demikian? Ataukah dia memang benar-benar jahil terhadap agama ini, hingga berani menulis kata-kata yang amat berbahaya yang intinya menganggap remeh masalah syirik?! Apapun jawabannya, yang jelas perkataannya ini batil dari dua sisi:

Pertama: Membasmi syirik adalah misi utama para Nabi dan Rasul
Allah Ta’ala tidak mengutus seorang Nabi pun melainkan membawa misi tersebut. Allah berfirman yang artinya, “Sungguh, Kami telah mengutus seorang Rasul kepada tiap-tiap umat, agar (Rasul tersebut) mengatakan: “Sembahlah Allah saja dan jauhilah thaghut” (An Nahl: 36)[2]. Demikian pula yang dikatakan oleh Nabi Nuh, Hud, Shaleh, Luth, Syu’aib, dan Nabi-nabi lainnya ‘alaihimus salam yang terlalu banyak untuk disebutkan satu-persatu. Sebagai contoh, silakan saudara baca Surat Al A’raf: 59-93, Asy Syu’ara: 69-77, Az Zumar: 64-66 dan masih banyak lagi lainnya.
Bukti bahwa masalah syirik senantiasa menjadi fokus dakwah para Nabi terutama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ialah ayat berikut yang merupakan perintah pertama dalam Al Qur’an,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai sekalian manusia, sembahlah Allah (Rabb kalian) yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al Baqarah: 21).
Kemudian langsung diikuti dengan larangan menyekutukan Allah, yang juga merupakan larangan pertama dalam Al Qur’an:
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dialah (Allah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atapnya. Dia menurunkan air (hujan) darinya kemudian mengeluarkan dengannya buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian. Maka janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun sedang kalian mengetahui hal tersebut” (QS. Al Baqarah: 22).
Jika kita perhatikan, sejak surat Al Fatihah hingga ayat tersebut tidak ada ayat yang bernada perintah dan larangan secara tegas sebelumnya. Ini menunjukkan betapa pentingnya masalah tauhid dan betapa berbahayanya syirik.
Kemudian sebagaimana kita ketahui bersama, Nabi Ibrahim yang dijuluki khalilullah (kekasih Allah) dan bapaknya para Nabi telah menghancurkan berhala dengan tangannya sendiri. Namun demikian, beliau berdoa kepada Allah: “Jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari menyembah berhala” (QS. Ibrahim: 35). Kalaulah Nabi yang sekaliber Ibrahim ‘alaihis salam saja khawatir dirinya terjerumus dalam kemusyrikan, pantaskah manusia-manusia yang lemah iman seperti kita merasa aman dari kemusyrikan? Padahal beliau berdoa kepada Allah agar menjauhkan dirinya beserta anak keturunannya –termasuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam — agar dijauhkan dari syirik??

Kedua: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa memperingatkan umatnya dari syirik
Kalau ada yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak khawatir umatnya menjadi musyrik sepeninggal beliau, maka dia adalah orang yang sangat bodoh terhadap ajaran beliau[3]. Bagaimana tidak, sedangkan dalam hadits disebutkan,
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ قَالُوا يَا رَسُولَ الله وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ؟ قَالَ الرِّياَءُ
Sesungguhnya yang paling kutakutkan atas kalian ialah syirik kecil”. Mereka bertanya, “Apakah syirik kecil tersebut wahai Rasulullah?”  Jawab Beliau, “Riya’ ”. (H.R. Ahmad dengan sanad yang shahih)[4].
Jika riya’ (syirik kecil) yang hanya membatalkan amal tertentu saja beliau takutkan, maka masuk akalkah jika beliau tidak mengkhawatirkan syirik akbar yang membatalkan seluruh amal??
Dalil lain yang menunjukkan bahwa pemahaman si penulis adalah salah besar ialah hadits berikut:
لَا تَقُوم السَّاعَة حَتَّى تَضْطَرِب أَلَيَات نِسَاء دَوْس حَوْل ذِي الْخَلَصَة ، وَكَانَتْ صَنَمًا تَعْبُدهَا دَوْس فِي الْجَاهِلِيَّة بِتَبَالَة
Kiamat tidak akan bangkit hingga wanita-wanita Daus tawaf mengelilingi Dzul Khalashah, yaitu berhala yang disembah oleh Daus di masa Jahiliyah“. (H.R. Bukhari dan Muslim).[5])
Demikian pula sabda beliau berikut;
لاَ يَذْهَبُ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ حَتَّى تُعْبَدَ اللاَّتُ وَالْعُزَّى
Malam dan siang tak akan hilang hingga Latta dan ‘Uzza disembah kembali” (HR Muslim).[6]
Hadits-hadits diatas menunjukkan bahwa ada sebagian dari umat Beliau yang kembali menjadi musyrik sepeninggal beliau. Demikian pula murtadnya sebagian besar bangsa Arab pasca kematian Beliau, sebagaimana yang terjadi di masa kekhalifahan Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Karenanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan hal tersebut agar kita waspada terhadap segala bentuk syirik dan pintu-pintu yang mengarah kepadanya, dan ini membuktikan bahwa Nabi tetap mengkhawatirkan terjadinya syirik pada umat beliau sepeninggal beliau.

Lantas, apa maksud hadits yang pertama?
Mestinya si penulis tidak gegabah dalam memahami hadits diatas hingga terkesan meremehkan masalah syirik, akan tetapi mencari solusi lewat penjelasan para ulama terhadap hadits tadi. Al Imam Abul Abbas Al Qurthuby dalam penjelasannya mengatakan:
“Maksudnya; Beliau merasa aman bahwa tidak mungkin sahabat beliau secara keseluruhan meninggalkan Islam dan kembali kepada kesyirikan. Meski begitu, tidak berarti bahwa setiap orang dari mereka terjaga dari kemusyrikan. Sebab beliau sendiri yang mengabarkan bahwa ada di antara orang yang hidup bersama beliau yang kemudian murtad sepeninggal beliau…. atau boleh jadi yang beliau maksudkan adalah beberapa sahabat beliau secara khusus, yang berdasarkan wahyu Allah beliau mengetahui kesudahan mereka, dan bahwasanya mereka tetap berada di atas Islam hingga menghadap Allah kelak… atau yang beliau maksudkan adalah bahwa kemusyrikan tidak akan menguasai seluruh kaum muslimin. Dan pendapat yang paling kuat ialah yang pertama”.[7]
-bersambung insya Allah-
Penulis: Ustadz Abu Hudzaifah Al Atsary, Lc
Mahasiswa Magister ‘Ulumul Hadits wad Dirosah Islamiyah Univ. Islam Madinah